A. Menggunakan Kompos yang Telah Jadi
· Sampah organik mudah busuk
· Pupuk kompos yang telah jadi
· Ember atau wadah berpenutup yang telah diberi lubang di sisinya dan di bagian bawahnya.
b) Cara Kerja:
· Kumpulkan sampah organik yang telah dicacah kedalam ember atau wadah.
· Campurkan kompos yang telah jadi kedalam ember atau wadah yang berisi sampah organik dengan perbandingan 1 : 1. Proses pembuatan kompos bisa dilakukan sekaligus (sampah dan kompos yang telah jadi dicampur sekaligus) atau selapis demi selapis, dengan menambahkan sampah baru tiap jangka waktu tertentu.
· Aduk campuran tersebut setiap 5 – 7 hari.
· Pada minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja menguraikan sampah organik. Pada proses ini suhunya akan menjadi 40®C. Pada minggu ke-5 dan ke-6, suhu mulai normal kembali dan menandakan bahwa sampah telah terurai menjadi kompos. Pada intinya, pengomposan selesai jika campuran menjadi coklat kehitaman dan tidak menimbulkan bau sampah.
· Jika perlu, kompos yang dihasilkan diayak untuk dapat memisahkan bagian-bagiannya yang masih kasar. Kompos yang kasar ini dapat digunakan sebagai aktivator dalam pengomposan selanjutnya.
B. Menggunakan Kultur EM4 (Effective Microorganism 4)
a) Alat dan Bahan:
· Cacahan sampah organik
· Larutan EM4 (±500 mL)
· Gula pasir (±250 gr)
· Air bersih (±1000 mL)
· Ember atau wadah berpenutup yang dapat dilubangi sisi dan bagian bawahnya.
b) Cara Kerja:
· Masukkan 20 mL larutan EM4 ditambah 10 gr gula pasir dan 1000 mL air bersih ke dalam ember atau wadah, ditutup kemudian dikocok hingga merata, kemudian diamkan selama 24 jam.
· Setelah itu, masukkan cacahan sampah organik ke dalam ember atau wadah. Diamkan selama 24 jam.
· Setelah 24 jam, aduk sampah dengan larutan EM4 hingga merata. Ambil segenggam dari campuran, jika diperas airnya menetes, maka larutan EM4 sudah cukup. Tutup kembali emeber atau wadah dan diamkan kembali.
· Setiap 2 – 3 hari sekali, aduk campuran sampah tersebut.
· Setelah 3 minggu – 1 bulan, biasanya kompos telah jadi. Sebaiknya kompos yang dihasilkan juga diayak agar dapat melakukan pemisahan antara kompos yang masih kasar dan yang telah halus. Kompos yang masih kasar dapat dikomposkan kembali.
C. Menggunakan Cacing Tanah
a) Alat dan Bahan:
· Cacing tanah
· Sampah organik
· Kapur tembok
· Wadah
· Ayakan
b) Cara Kerja:
· Siapkan sampah organik dan kapur tembok.
· Cacahkan sampah organik menjadi bagian yang lebih kecil. Kemudian rendam cacahan tersebut selama 1 malam, diamkan selama 1 – 2 minggu. Campurkan kotoran ternak sebanyak 75% dari sampah organik dan sedikit kapur tembok sebagai pengontrol pH. Aduk sampai semua bahan tercampur rata.
· Masukkan bahan yang telah diaduk ke dalam wadah dan diamkan selama 2 minggu sampai suhunya turun.
· Setelah suhunya turun, masukkan cacing tanah sebanyak 11 – 14 gr/kg bahan.
· Pelihara cacing tanah dengan memberi makan berupa kotoran ternak. Sebarkan kotoran ternak di bagian permukaan bahan setebal 2 cm dengan jangka waktu 3 hari sekali. Kotoran ternak ini juga berfungsi sebagai bahan kompos.
· Jika bahan kompos terlalu kering, lakukan penyiraman hingga lembap kembali.
· Lakukan pemanenan jika sudah tampak butiran kotoran cacing atau medianya sudah lebih halus, dan warnanya lebih gelap. Panen dilakukan dengan cara memisahkan cacing dari kompos menggunakan ayakan.
0 komentar: