1. Alat dan Bahan:
· Cacahan sampah organik yang mudah busuk yang dipadatkan.
· Gula cair (500 mL)
· Air tajin (air cucian beras), sebaiknya dari cucian pertama.
· Air kelapa tua (1 L)
· Air bersih 7 L (tidak tercampur dengan kaporit)
· Larutan EM4 (1 L)
· Ember plastik (20 L) yang berpenutup dan diberi lubang bagian sisi-sisinya.
· Karung beras berpori yang terbuat dari serat sintetis.
· Gayung.
· Tali rafia.
· Batu sebagai pemberat.
2. Cara Kerja:
1) Masukkan cacahan sampah organik ke dalam karung beras, tekan hingga memadat, kemudian ikat karung beras dengan tali rafia.
2) Buat larutan media dengan mencampurkan semua bahan yang ada kecuali cacahan sampah.
3) Masukkan karung beras ke dalam larutan media sampai cacahan sampah terendam seleruhnya. Agar tidak mengapung, beri batu di atas karung beras sebagai pemberat karung beras.
4) Tutup dan simpan ember di tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
5) Setelah 7 – 10 hari, buka penutup ember. Angkat karung berisi cacahan sampah organik kemudian pisahkan. Akan terlihat volume sampah organik berkurang daripada sebelumnya. Sisa sampah yang masih padat dapat dimanfaatkan untuk membuat kompos.
6) Fermentasi akan berhasil jika terlihat bercak-bercak merah di permukaan cairan pupuk ini.
0 komentar: